Recap 2018

Recap 2018

Recap kehidupan gue selama 2018 kemarin akhirnya ditulis juga. Jadi kali ini gue akan menulis tentang apa saja yang gue lakukan di 2018 kemarin.

Ikutan 30 Hari bercerita

Jadi di Instagram ada event yang namanya 30 hari bercerita. Untuk mengembalikan niatan gue untuk menulis di 2018, gue coba deh ikutan tapi di akhir-akhir jadinya malah gak konsisten deh. Tahun ini ikut lagi kok. Semoga konsisten ke depannya.

Misan Evergarden

Rencana untuk ngontrak bareng teman-teman di pacil akhirnya terwujud. Gue dan 7 orang teman yg lain yaitu Aab, Abd, Gio, Cloud, Ariq, Sidiq, dan Kani di akhir tahun 2017 memutuskan untuk mencari kontrakan. Akhirnya di awal tahun 2018 kami sudah menempati kontrakan baru tersebut.

Jadi apa itu Misan Evergarden?

Misan Evergarden
Delapan Orang Terpilih

Secara singkat sih Misan itu nama jalan di mana kontrakan kami berada. Lalu kebetulan sama pemiliknya, kontrakan tersebut dinamakan Misan Garden. Kebetulan lagi, pada saat itu lagi tayang anime Violet Evergarden. Akhirnya kami memutuskan untuk menamai kontrakan kami Misan Evergarden.

Banyak hal seru yang terjadi saat tinggal bersama tentunya, misalnya nonton anime bareng, belajar bareng (bahkan sampai stress karena ujian DDP2 dan Alin barengan), sampe pernah hampir keracunan bareng karena kue jamuran yang dikasih sama Aziz. Ya pokoknya seru deh.

Ikut kepanitiaan

Di 2018 gue cukup banyak ikut kepanitiaan. Dari mulai Betis, Compfest, Siwak, dan PMB. Mungkin mulai bahas satu-satu kali ya.

Untuk yang pertama yaitu Betis. Apa itu Betis? Apakah itu bagian tubuh yang merupakan sebagian dari kaki? Jadi Betis itu bimbingan belajar gratis yang diselenggarakan sama Fasilkom UI. Lumayan seru sih ini kepanitiaan, karena gue bisa ketemu sama peserta Betis yang emang mau belajar untuk masuk PTN meskipun punya keterbatasan biaya. Trus gue kan di Betis itu divisi akademis ya, karena gue juga sebelumnya jadi admin grup Line kaskus SBMPTN 2017, gue mencoba ingin berbagi ilmu lewat materi yang gue beri. Dan juga gue membuat soal Matematika Dasar yang lumayan susah (kata orang-orang susah sih), tapi gapapa lah buat mereka belajar, hehe.

Selanjutnya adalah COMPFEST. Nah di sini gue ikut bagian IT Dev dan kerjaannya adalah… ngoding. Ya benar, kuliah sehari-hari udah ngoding lalu ditambah di Compfest ngoding lagi. Tapi gue belajar banyak hal saat di Compfest, dari mulai cara ngoding yang baik, mulai menggunakan (dan menjadi budak) VS Code, dan tentunya karena Front-End website COMPFEST menggunakan React.js, gue juga harus berurusan dengan javascript. Mungkin kalau ada yg bertanya apa yg salah dengan javascript, jawabannya adalah ‘banyak’. Silakan cari di google satu-satu atau bisa langsung klik ini. Salah satu hal yang paling gak terlupakan di IT Dev Compfest adalah rasa senang saat nge-Bully Fata, Manager IT Dev. Berikut adalah gambar yang bagus dan siapa tau ke-index google buat keyword ‘Fata Nugraha’.

Fata Nugraha
Fata Nugraha Manager IT Dev

Kepanitiaan selanjutnya adalah Siwak. Jadi Siwak itu kepanjangannya adalah… (oke gue lupa), intinya Siwak itu acara yang mirip tafakur alam (kalo kalian tau). Di siwak gue ikut divisi danus dan sudah pasti nge-danus. Selain itu juga disini ada bikin website sebagai salah satu sumber pendapatannya. Kalo Siwak sih sebenernya yang seru pas acaranya berlangsung. Karena divisi danus udah gabut pas acara berlangsung, gue disuruh jadi penanggung jawab sebuah kelompok. Hal buruk yang terjadi pertama adalah kelompok yang gue urusin trontonnya berangkat duluan dan gue gak naik di tronton tersebut. Ternyata gak ada panitia yang naik tronton itu juga, jadilah mereka nyasar entah kemana sementara gue yang naik tronton lain udah nyampe duluan. Trus apa lagi ya(?) yang gue ingat sih Radit kehujanan pas naik ke curug. Udah mungkin itu doang.

Yang terakhir adalah PMB. PMB adalah singkatan dari Pembinaan Mahasiswa Baru. Gue gabung di divisi mentor dan jadi mentor untuk maba Fasilkom angkatan 2018. Jadi mentor ini seru banget karena bisa ketemu banyak mahasiswa baru tentunya. Selain itu juga gue sebagai mentor mengajarkan berbagai macam hal ke mentee gue, gue juga belajar banyak hal dari mereka.

Akhirnya mungkin kepanitiaan yang gue akan ikuti lagi mungkin cuma Betis sama COMPFEST. Tapi ikut berbagai macam kepanitiaan tersebut membuat gue memiliki berbagai pengalaman menarik.

Mulai mencari uang sendiri

Di 2018 gue mulai mencari uang sendiri. Di awal tahun, yaitu di semester 2 gue kuliah, gue daftar jadi asdos DDP1 (Dasar-dasar Pemrograman 1) dan keterima jadi asdos kelas ekstensi. Di liburan semester 2 ke semester 3, gue jadi freelance buat ngembangin website Kyou. Abis itu di semester 3, gue menjadi asdos DDP1 lagi dan menjadi asdos nya para maba.

Dengan mencari uang sendiri gue jadi lebih menghargai uang. Karena ternyata nyari uang itu capek, hehe. Tapi sisi positif yang lain adalah gue bisa membeli beberapa kebutuhan sekunder dan tersier gue dengan uang sendiri. Contohnya adalah gue beli laptop baru pake uang sendiri.

Banyak ikut event jejepangan

Bisa dibilang tahun 2018 gue cukup banyak ikut event yang berbau jejepangan. Gue datang ke Comifuro 10 dan 11, Ennichisai, Comicfest, GJUI, dan yang terakhir AFA. Semoga di tahun 2019 ini disela-sela kesibukan gue masih bisa datang ke berbagai event tersebut. Kalo dilihat yang paling terdekat sih Comifuro 12 bulan Februari nanti.

Misan GJUI
GJUI bersama Misan, sebelum semester 3 menyerang

Main gitar, menulis, dan nonton anime berkurang, serta ngoding dan membaca manga yang meningkat

Mungkin kalo dilihat dari judulnya kepanjangan ya, wkwk. Jadi di 2018 ini gue udah mulai jarang main gitar karena banyaknya tugas kuliah. Menulis di blog ini aja bahkan gak ada sama sekali di 2018. Selain itu nonton anime yang rutin gue lakukan selama SMA juga udah jarang, bahkan anime Fall 2018 aja gak ada yang gue tonton selama ongoing. Mungkin di liburan ini mau puas-puasin nonton Anime.

Semakin jarangnya aktivitas yang gue lakukan sebelumnya mungkin juga disebabkan oleh aktivitas gue yang lain. Kalo pas SMP gue lagi parah-parahnya baca Light Novel (Hampir semua light novel yang ada di Baka Tsuki gue baca), nah kalo sekarang gue malah seringnya baca manga. Didukung dengan adanya aplikasi Mangarock, jadilah gue kalo lagi gabut atau malas-malasan di kasur akhirnya baca manga. Selain itu juga di semester 2 dan semester3 banyak banget matkul yang ngoding. Jadilah gue sepanjang tahun 2018 banyak ngoding.

Sebenarnya tahun 2018 juga gue mulai banyak nonton film anime di bioskop. Kalo di 2017 gue nonton film No Game No Life Zero sama Uchiage Hanabi. Di 2018 gue nonton film Chuunibyou, Let me eat your pancreas live action, sama movie anime I want to eat your pancreas.

Oh ya, di 2018 juga gue mulai banyak beli novel jepang yang diterjemahin dan diterbitin sama penerbit haru. Lumayan banyak yang gue beli, yaitu Hyouka, Credit Roll of the Fool (Hyouka 2), Another I dan II, serta I Want to Eat Your Pancreas. Di akhir tahun kemarin juga gue beli box set Monogatari series 1st season di Amazon. Jadilah gue banyak utang baca novel yang harus gue lunasi.

Novel
Banyak yang harus dibaca

Harapan gue sih bisa lebih sering main gitar, baca novel, dan nulis lagi. Kalo nonton anime bisa lah pas liburan.

Ikutan lomba

Di 2018 sebenarnya gue cuma ikut 2 lomba, ICPC Jakarta sama CTF Ristek Festival. Tapi kedua lomba tersebut membuat gue jadi bersemangat untuk ikut lomba lagi setelah lama hiatus gak ikut lomba apa-apa.

Pertama, ikut ICPC regional Jakarta. Buat yang belum tau, ICPC itu lomba competitive programming yang skala nya internasional. Dimulai dari penyisihan untuk seluruh tim di Indonesia, abis itu final regional di Jakarta, kemudian Word Final. Tim gue, yang terdiri dari gue, Dipsi, dan Ferro, berhasil sampe final regional Jakarta di Binus. Target kita sebenarnya cuma sampe final regional aja, karena katanya regional Jakarta itu terkenal enak-enak makanannya. Ternyata benar, makanannya memang enak-enak. Jadi karena target kami sudah tercapai, kami gak menyesal meskipun gak juara di regional ini.

Kuhaku ICPC
Tim Kuhaku siap makan-makan

Lomba yang selanjutnya gue ikuti adalah Capture The Flag yang diselenggarakan oleh Ristek Fasilkom UI dalam rangkaian acara Ristek Festival. Tim gue terdiri dari gue, Reynaldo, dan Cahya, di antara kami belum ada yang pernah ikut lomba CTF ataupun belajar CTF secara serius. Jadilah kita YOLO aja langsung ikut lombanya dan gak latihan sama sekali. Banyak insiden sebelum lomba, seperti Rey lupa bawa charger laptop dan Cahya maag nya kambuh, dan juga pas lomba ternyata Rey belum tau apa itu nc (netcat). Tapi takdir berkata lain, tim kami juara 1 meskipun persiapannya retard.

CTF Ristek
Wajah bahagia meskipun retard

Tahun kemaren di Pekan Ristek gue udah juara 3 di lomba Code in the Dark sama IPSC. Jadi mungkin di 2019 ini udah gabisa ikut lomba apapun karena regulasinya kalo udah pernah juara gak boleh ikut lomba selanjutnya.

Masih jomblo

Oke section ini langsung lewatin aja wkwkwk. Sama seperti sebelumnya (dan bahkan dari lahir), di 2018 gue masih jomblo. Mungkin juga kedepannya dalam jangka waktu yang belum bisa ditentukan masih jomblo juga. Jadi skip aja ya untuk bagian ini, sedih kalo diceritain soalnya.

Dompet yang hilang

Jadi ceritanya dompet gue hilang pas abis nonton film I wan to eat your pancreas di CGV Central Park. Entah hilang atau jatuh, mungkin juga diambil orang pas gue balik naik Transjakarta. Kalo kehilangan uangnya gak terlalu sedih, hilang surat-surat penting seperti KTP dan lainnya masih bisa dibuat lagi. Yang sedih itu adalah kenangan bersama dompet tersebut dari SMP. Gue gak akan pernah ketemu dompet yang seperti itu lagi seumur hidup gue :(

Ada korek kuping besi sama besi pembuka simcard di dalam dompet itu, kalo beli lagi lumayan ribet karena harus adaptasi lagi. Selain itu ada juga foto kelompok kecil PMB pas gue maba di dalam situ. Kan sedih kalo ilang

Untung KTM gue dikantongin jadinya gak ikut ilang. Masih bisa dapet diskon mahasiswa deh.

Belajar banyak hal baru

Tentu saja di 2018 gue banyak belajar hal baru khususnya di bidang pemrograman. Mulai dari belajar Java, React.js, Django, bahkan sampe belajar ngoding assembly. Selain itu juga banyak materi dan pengalaman yang gue dapatkan baik di kuliah maupun di luar kuliah. Jadi menurut gue tahun 2018 merupakan tahun terbaik sekaligus terburuk bagi hidup gue sampai saat ini. Gatau kedepannya bakal ganti apa enggak.

Jadi ada beberapa harapan di 2019 yang ingin gue sampaikan.

Aktivitas yang sudah jarang dilakukan di 2018 dan berharap akan sering dilakukan di 2019: main gitar dan menulis.

Aktivitas yang sering dilakukan di 2018 dan berharap dikurangi di 2018: ngoding.

Akhir kata gue ingin menulis prinsip hidup baru gue di 2019, yaitu: Part Time Student, Full Time Learner.